posted by admin on February 2, 2012

UKM di Indonesia terus menunjukkan kontribusi yang konsisten terhadap perekonomian di Indonesia.  Menurut data BPS, jumlah UKM di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 52 juta dan menyumbang sebesar 54% dari PDB di Indonesia dan menyerap 99.9% tenaga kerja di Indonesia. Patut dicermati usaha yang masuk UKM mulai dari usaha perseorangan seperti tukang bakso, agen koran sampai dengan usaha menengah berbadan usaha hukum dengan omzet puluhan milyar per tahun. Secara statistik disebutkan bahwa jumlah usaha mikro di Indonesia adalah 52,207,500, usaha kecil 573, 601, usaha menengah 42,631 dan usaha besar 4,838. Singkat kata bisa disimpulkan bahwa penggerak ekonomi di Indonesia yang sebenarnya adalah UKM !

Namun UKM adalah jenis usaha yang syarat permasalahan. Permasalahan UKM secara umum menurut hasil penelitian Urata, 2000 adalah dibagi menjadi dua masalah besar, yaitu masalah finansial dan masalah organisasi/manajemen.

·         kurangnya kesesuain (terjadinya mismatch) antara dana yang tersedia yang dapatdiakses oleh UKM
·         tidak adanya pendekatan yang sistematis dalam pendanaan UKM
·         Biaya transaksi yang tinggi, yang disebabkan oleh prosedur kredit yang cukuprumit sehingga menyita banyak waktu sementara jumlah kredit yang dikucurkan kecil
·         kurangnya akses ke sumber dana yang formal, baik disebabkan oleh ketiadaan bank di pelosok maupun tidak tersedianya informasi yang memadai
·         bunga kredit untuk investasi maupun modal kerja yang cukup tinggi
·         banyak UKM yang belum bankable, baik disebabkan belum adanya manajemen
·         keuangan yang transparan maupun kurangnya kemampuan manajerial dan finansial

Sedangkan termasuk dalam masalah organisasi manajemen (non-finansial) di antaranya
adalah :

·         kurangnya pengetahuan atas teknologi produksi dan quality control yang
·         disebabkan oleh minimnya kesempatan untuk mengikuti perkembangan teknologi serta kurangnya pendidikan dan pelatihan
·         kurangnya pengetahuan atcan pemasaran, yang disebabkan oleb terbatasnya informasi yang dapat dijangkau oleh UKM mengenai pasar, selain karena
·         keterbatasan kemampuan UKM untuk menyediakanproduk/ jasa yang sesuai dengan keinginan pasar
·         keterbatasan sumber daya manusia (SDM) secara kurangnya sumber daya untuk mengembangkan SDM2
·         kurangnya pemahaman mengenai keuangan dan akuntansi

SYNCORE Consulting tergerak untuk berkontribusi dalam membantu UKM menyelesaikan masalah-masalah tersebut. SYNCORE lewat penelitian mendalam dan pengalaman dalam pendampingan UKM merumuskan formula khusus untuk solusi UKM. Formula khusus ini diterapkan untuk mengatasi berbagai kelemahan atas pendekatan pemberian solusi terhadap UKM, yang sering kali bersifat terlalu menyederhanakan masalah dan kurang tuntas. Secara singkat formula khusus tersebut dijalankan dengan memenuhi beberapa prinsip-prinsip sebagai berikut:
#1 Solusi harus berbasis problems.
Masalah-masalah UKM adalah masalah yang unik. Perlu ada metodologi yang dijalankan secara konsisten untuk memetakan masalah-masalah tersebut, dan mencari benang merah untuk dicari solusinya. Apabila kita menawarkan konsep yang ideal, tetapi tidak berbasis problem, maka solusi tersebut akan kurang relevan.
#2 Menyelesaikan masalah Teknologi
Teknologi bisa membantu banyak UKM dalam menjalankan bisnisnya. Perlu terus dikembagkan teknologi murah dan tepat guna untuk membantu UKM. Tepat guna, artinya bisa langsung dirasakan manfaatnya dalam meningkatkan produktivitas atau efisiensi UKM. Setelah diterapkan seharusnya pekerjaan menjadi lebih mudah, ringan namun tetap berkualitas. Teknologi murah bisa dicapai apabila ada sharing penggunaan.
#3 Solusi yang upgradeable
UKM adalah jenis usaha dengan tingkat pertumbuhan yang luar biasa cepat. Solusi yang diberikan harus bisa selalu di upgrade untuk bisa mengikuti dinamika di lapangan. Solusi yang sifatnya bongkar pasang atau tambal sulam akan menghambat pertumbuhan dari UKM itu sendiri. Sehingga dari awal memang solusi disiapkan untuk mampu menopang UKM untuk menjadi besar, bukan justru memasung atau menghambat!
#4 Solusi ter-Integrasi – SOP – SYSTEM – TRAINING
Masalah-masalah yang muncul biasanya adalah gejala atau kendala yang muncul di permukaan. Kita harusnya fokus pada akar masalah (roots problems). Menurut pengalaman kami akar masalah di UKM selalu bermuara pada tiga masalah utama:
  • Apakah perusahaan memiliki SOP?
  • Apakah sistem mendukung?
  • Apakah SDM kompeten?
Solusi yang dikembangkan harus bermula dan bermuara pad ketiga masalah pokok diatas, UKM harus memiliki motivasi untuk maju, dan setiap kemajuan harus terukur. Sehingga perlu ada leveling
#5 Leveling – Next Level Ready !
Kita harus selalu sadar bahwa tidak ada sebuah proses yang instan. Tidak bisa seseorang loncat berada di kelas 6 tanpa sebelumnya menjalani kelas 1, 2, 3 dst. Sehingga solusi yang kami berikan bertingkat. Setelah menyelesaikan tingkat tertentu dan dipandang siap maka akan ditingkatkan ke level yang lebih tinggi. Kami selalu mengingatkan pada UKM yang kami dampingi untuk fokus pada Next Level Ready – kesiapan untuk naik kelas !
Berbasis prinsip-prinsip tersebut saat ini sudah ada beberapa perusahana besar dan instansi yang menjajagi kerjasama dengan SYNCORE untuk menjalankan program CSR mereka, atau bersama-sama mengembangkan solusi untuk UKM. Apabila anda memiliki perhatian atau kepentingan dengan hal tesebut baik sebagai UKM, instansi maupun perusahaan besar yang ingin CSR lebih produktif, anda bisa menghubungi kami (rudy@syncoreconsulting.com).
SYNCORE – always deliver value !

Tulis Komentar