Rumah sakit di Indonesia menghadapi tantangan besar berupa tekanan finansial, keterbatasan tarif layanan, serta ketidakpastian regulasi dan pasar. Model penganggaran konvensional terbukti tidak cukup adaptif terhadap dinamika tersebut.Pendekatan Risk-Based Budgeting (RBB) menawarkan strategi baru yang tidak hanya memperkuat ketahanan keuangan rumah sakit, tetapi juga membuka peluang peningkatan pendapatan berbasis manajemen risiko. Melalui pemetaan risiko yang terintegrasi dalam proses perencanaan anggaran, rumah sakit dapat mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif, mengoptimalkan unit layanan yang berpotensi tinggi, dan mendorong inovasi layanan berorientasi pasar.Permasalahan Stagnasi Pendapatan Banyak rumah sakit mengalami stagnasi pendapatan akibat bergantung pada layanan reguler dan skema pembiayaan statis seperti INA-CBGs . . . Read more