posted by admin on April 6, 2014

 photo SAM_4819.jpg

Suasana pelatihan satu hari Implementasi Balanced Scorecard sebagai instrumen penilaian kinerja didepan manajemen SOLOPOS

 

Perkembangan dunia saat ini semakin sulit di prediksi. Begitu banyak inovasi produk baru yang muncul di pasar. Inovasi-inovasi tersebut memaksa para pemain lama untuk terus membenahi diri atau tersingkir. Kita bisa melihat bagaimana Nokia dan Blackberry yang beberapa tahun lalu menjadi jawara di dunia ponsel, akhirnya harus tumbang karena mereka kalah inovatif dengan pesaing mereka yaitu Apple dan Samsung.

Perubahan lingkungan yang demikian cepat ini menyapu hampir semua industri. Salah satu contohnya adalah industri media cetak. Industri media cetak mengalami tekanan besar untuk berinovasi karena perkembangan teknologi informasi yang luar biasa cepat dan masif. Per tahun ini diperkirakan penetrasi internet di Indonesia akan mencapai angka 100 juta orang. Hal ini dipicu oleh penetrasi smartphone yang begitu cepat, akibat harga yang smartphone maupun koneksi internet yang semakin terjangkau. Akibatnya orang saat ini memiliki banyak pilihan untuk mendapatkan informasi yang lebih cepat, lebih praktis dan lebih murah daripada media cetak.

Tantangan ini harus segera direspon dalam bentuk evaluasi terhadap model bisnis dan strategi bisnis. Evaluasi strategi bisnis tersebut bisa jadi berujung pada perubahan strategi. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana perusahaan bisa mengkomunikasikan perubahan strategi tersebut supaya bisa dilaksanakan oleh segenap level manajemen dan karyawan perusahaan?

Salah satu pendekatan yang bisa digunakan adalah metode balanced score card (BSC). BSC telah digunakan oleh ribuan perusahaan dari berbagai industri dan terbukti berhasil melipatgandakan performance perusahaan dengan memberikan ukuran kinerja yang:

  1. Memiliki keseimbangan antara ukuran finansial dan non finansial
  2. Memiliki keseimbangan pengukuran lintas bidang finansial, marketing, operasional dan HRD
  3. memiliki keseimbangan untuk ukuran masa kini dan masa depan

Perusahaan yang terlalu fokus pada ukuran finansial atau profit bisa jadi terjebak pada pola pikir yang jangka pendek (short term). Cara paling gampang dalam meningkatkan profit adalah dengan melakukan pengurangan biaya. Namun apabila hal ini dilakukan tanpa pertimbangan matang maka pengurangan biaya tersebut bisa jadi menurunkan kapasitas perusahaan di jangka panjang. Contoh biaya yang paling sering ditekan untuk alasan efisiensi adalah biaya pelatihan pegawai. Apa akibatnya kalau kita meniadakan pelatihan untuk pegawai? Maka kemampuan pegawai kita akan stagnan, mereka tidak mampu mengikuti perkembangan dan tuntutan jaman, sehingga perusahaan menjadi kurang kompetitif dibandingkan pesaing. Akibatnya jelas penjualan akan menurun dengan drastis. Hal yang sama juga berlaku kalau perusahan mengurangi biaya pemeliharan mesin, biaya promosi atau biaya tunjangan untuk pegawai. Secara jangka pendek memang hal tersebut akan meningkatkan penjualan, tetapi secara jangka panjang akan menurunkan penjualan dan otomatis menurunkan profit.

Bagaimana industri kreatif seperti media cetak dapat menggunakan BSC? Langkah pertama adalah melakukan gap analysis, yaitu dengan melakukan evaluasi terhadap tantangan-tantangan eksternal dan melihat kesiapan internal. Gap-gap ini dapat dijadikan tema besar sebagai arah yang akan dituju atau dicapai perusahaan.Arah yang akan dituju ini juga disebut dengan Sasaran Strategis. Selanjutnya sasaran strategis tersebut dikelompokkan kedalam 4 perspektif yaitu finansial, customer, proses bisnis internal dan pertumbuhan dan pembelajaran. Agar dapat dipahami hubungan antar sasaran strategis tersebut maka perlu digambarkan peta strategis. Untuk keperluan pengukuran kinerja maka per masing-masing sasaran strategis yang dipilih harus diukur baseline (kondisi faktual saat ini) dan target yang ditetapkan. Kesenjangan antara baseline dengan target yang harus dicapai ini diharapkan akan memicu manajer lini untuk membuat inisiatif-inisiatif. Inisiatif ini kemudian dituangkan kedalam rencana aksi / action plan. Pada akhir periode tertentu dilakukan evaluasi untuk membandingkan antara target yang ditetapkan dengan realisasi.

Metode pelatihan satu hari ini kami lakukan dengan mengkombinasikan pemaparan singkat dan banyak praktek. Peserta yang memang telah terlibat dalam masalah ini sehari-hari selanjutnya melakukan diskusi yang seru untuk membahas baik sasaran strategis, indikator maupun rencana aksi yang diusulkan oleh berbagai pihak.

Tulis Komentar